Masalah tinggi badan terkadang
menjadi masalah yang cukup mengganggu. Selain menunjang dalam segi
penampilan, tinggi badan kerap kali menjadi persyaratan sebuah
perusahaan. Sebut saja pramugara/i, pilot dan model yang tidak menerima
seseorang dengan tinggi badan di bawah rata-rata. Tinggi badan rata-rata
laki-laki Asia adalah 170-180 cm, sedangkan untuk perempuan 160-170cm.
Bunda sebagai orangtua, tentunya ingin sang buah hati sukses dan
mendapat pekerjaan yang layak di masa depan. Tidak heran beberapa
orangtua berupaya keras untuk menambah tinggi badan anaknya.
Keturunan dan Gizi
Pertumbuhan tinggi badan dipengaruhi oleh dua faktor; faktor
keturunan (genetik) dan gizi. Faktor keturunan (genetik) sangat
mempengaruhi tubuh anak kelak. Anak yang orangtuanya memiliki tubuh yang
tinggi tentu ia berpotensi bertubuh tinggi. Sebaliknya, bila tubuh
Bunda dan suami tidak terlalu tinggi maka besar kemungkinan tubuh anak
akan sama.
Selain keturunan, faktor lain yang mempengaruhi tinggi badan
seseorang adalah gizi. Walaupun seorang anak memiliki potensi tubuh
tinggi bila asupan gizinya tidak dipenuhi maka pertumbuhan tubuhnya akan
terganggu. Begitu juga sebaliknya, bila Bunda dan suami tidak terlalu
tinggi tetapi asupan gizinya cukup, tinggi anak bahkan bisa melebihi
orangtuanya.
Untuk mendukung pertumbuhan tinggi badannya seseorang membutuhkan:
- Kalori. Kalori berupaya untuk menghasilkan energi yang bisa digunakan anak pada saat melakukan aktivitas seperti berolahraga. Berolahraga seperti berenang misalnya, dipercaya dapat membantu menambah postur tinggi badan anak.
- Protein. Protein juga berperan penting untuk pertumbuhan seseorang.
- Kalsium harus diberikan untuk menjaga komposisi tulangnya supaya tetap kuat. Namun, pemberian suplemen kalsium tidak dianjurkan. Sebaiknya berikan bahan makanan alami yang mengandung kalsium seperti susu.
- Zinc juga merupakan faktor yang ikut berperan dalam pertumbuhan anak, Zinc ada dalam daging, ikan, tiram, kacang tanah, semangka dan cokelat.
Bijak Menyikapi
Bila sudah melakukan beberapa upaya meninggikan tubuh anak tetapi
hasilnya belum memuaskan, Bunda perlu bijak menyikapinya. Tinggi badan
bukanlah segala-galanya. Bunda masih bisa menggali potensi lain yang
dimilikinya. Hindari berkecil hati, terlebih lagi di depannya. Bila ia
tahu ia akan merasa minder karena tubuhnya yang lebih pendek dibanding
teman sebayanya. Untuk menyikapinya Bunda bisa memberikan contoh dengan
menceritakan kehidupan beberapa tokoh terkenal yang berhasil mengukir
prestasi walaupun tubuhnya tidak terlalu tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar