Ini Daftar Kesalahan Sepele yang Bikin Anak Berisiko Obesitas



Bekal makan siang biasanya dibuatkan oleh ibu di rumah dengan tujuan agar anak tak jajan sembarangan dan tetap sehat. Namun tanpa disadari ibu sering melakukan beberapa kesalahan, yang justru membuat anak menjadi berisiko obesitas.

Berikut 14 kesalahan yang paling sering dilakukan ibu dan berefek buruk bagi kesehatan anak, seperti dilansir Fox News, Senin (30/9/2013):

1. Melupakan unsur gizi lengkap

Beberapa ibu seringkali mengandalkan makanan olahan untuk bekal seperti nugget. Padahal makanan olahan tidak mengandung gizi yang cukup dan justru lebih banyak kandungan lemak, gula dan garam. Makanan yang lengkap akan memberikan cukup protein dan serat sehingga anak kenyang lebih lama.

"Makanan dengan gizi lengkap akan memberikan asupan yang dibutuhkan oleh anak dan membantu pertumbuhannya," ujar Angela Lemond, ahli gizi dari The Academy of Nutrition and Dietetics.

2. Tidak memberi cukup buah dan sayuran

Menurut sebuah laporan terbaru dalam Journal of Adolescent Health, kurang dari 1 dari 3 anak-anak makan cukup buah dan sayur setiap hari. Oleh sebab itu, pastikan anak Anda mendapatkan cukup asupan sayur dan buah dengan mengikuti anjuran United States Department of Agriculture (USDA), yaitu 1/2 bagian piring buah dan sayuran, 1/4 bagian piring nasi, dan bagian piring 1/4 protein.

3. Terlalu banyak pemanis buatan

Meskipun belum ditemukan secara pasti efek jangka panjang pemanis buatan terhadap anak-anak, namun menurut Dr Melina Jampolis, dokter spesialis gizi, akan lebih baik jika jumlah asupan pemanis buatannya dibatasi.

4. Memberi terlalu banyak minuman manis

Menurut sebuah penelitian terbaru di jurnal Pediatrics, anak usia pra-sekolah yang minum minuman manis berlebihan cenderung akan menjadi lebih gemuk. Sebab kandungan pemanis memberikan efek kenyang sementara sehingga anak akan lebih cepat lapar.

5. Selalu berpikir makanan rendah atau non-lemak lebih baik

Makanan yang berlabel 'rendah lemak' dan 'non-fat' mungkin justru memiliki kandungan lemak sama seperti yang biasanya. Selain itu, sering kali mereka mengkompensasi hilangnya rasa lemak dengan menambahkan gula. Oleh sebab itu, pastikan Anda membaca label kemasan makanan dengan hati-hati.

6. Tidak membaca label kandungan gula

Laporan terakhir dari Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa sekitar 16 persen total kalori yang dikonsumsi anak-anak berasal dari gula. Gula dapat muncul dalam makanan seperti yogurt, khususnya dengan tambahan rasa dan ekstrak buah. Akan jauh lebih baik Anda memilihkan yogurt untuk anak dengan rasa tawar saja.

7. Memangkas asupan karbohidrat

Anda mungkin memangkas asupan karbohidrat karena sedang diet, namun melakukannya pada menu makan anak dapat menghilangkan nutrisi penting yang ia butuhkan untuk tumbuh. Pilihan karbohidrat yang baik untuknya antara lain pasta gandum, beras, roti, sereal, dan kentang.

8. Membiarkan anak bebas memilih menu semaunya

Anak mungkin akan jauh lebih lahap saat makan jika bekal yang dibawakan adalah menu favoritnya. Pendekatan yang lebih baik agar anak tetap bisa memilih namun tetap sehat adalah dengan memberikan anak kebebasan dalam batas-batas yang sehat. Misalnya biarkan anak Anda memilih antara brokoli atau wortel untuk bekal.

9. Membiarkan anak tidak memakan bekalnya

Dibandingkan makan bekal yang sehat, anak seringkali lebih memilih untuk jajan di sekolah. Alih-alih membiarkan anak jajan sepanjang hari, pastikan Anda mengatur jadwal makan anak. Misalnya siapkan bekal dengan menu lengkap dengan buah segar untuk dijadikannya camilan sehat.

10. Menawarkan makanan ringan tidak sehat

Memberikan camilan untuk anak sebenarnya tidak masalah, namun menawarkan makanan yang mengandung cukup protein dan serat dapat memuaskan rasa lapar anak dan menjaga berat badannya tetap normal. Sebuah penelitian terbaru di jurnal Pediatrics menemukan bahwa ketika anak-anak makan sayuran dan keju sebagai camilan, mereka makan 72 persen lebih sedikit kalori dibandingkan mereka yang makan keripik kentang.

11. Tidak membatasi porsi makan anak

Usia anak memang sangat membutuhkan banyak asupan setiap harinya. Namun akan jauh lebih baik jika Anda tidak memberi makanan berlebihan dan membatasi jumlah asupannya. Pastikan untuk memberikan bekal dengan porsi tepat dan biarkan anak menghabiskannya tanpa membuat Anda khawatir.

12. Terlalu banyak melarang anak

Cari cara lain jika memang ia enggan makan bekal yang sudah Anda siapkan. Terlalu banyak menerapkan aturan tentang bekal justru akan membuatnya semakin malas dan lebih memilih untuk jajan di sekolah.

13. Menggunakan makanan ekstra sebagai hadiah

Memberikan anak Anda tambahan kue pada bekal setelah ia mendapatkan nilai bagus bisa menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat di masa depan. Lebih baik berikan hadiah seperti sebuah pelukan, pujian, atau benda apapun jika memang ingin menghargai usaha anak.

14. Membedakan menu bekal anak dari menu keluarga di rumah

Jika Anda menyiapkan makanan yang berbeda untuk anak, maka ia akan merasa dibedakan. Pastikan Anda membuat contoh yang baik dengan makan makanan sehat jika ingin ia menghabiskan bekal sehatnya.

DetikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar